Sejarah Persita Tangerang


Persatuan Sepak bola Indonesia Tangerang (disingkat Persita atau Persita Tangerang) adalah sebuah klub sepak bolaIndonesia yang bermarkas di Tangerang. Tim berjuluk Pendekar Cisadane atau Laskar La Viola identik dengan kostum ungunya. Pada 23 Desember 2001 Berdiri kelompok suporter persita yang menamakan diri mereka Laskar Benteng Viola (LBV). seiring berjalannya waktu, muncul kembali suporter persita yang bernama Viola Xtrim pada tahun 2005, kelompok ini identik dengan atribut hitamnya.
Pada kompetisi Liga Indonesia, markas Persita adalah Stadion Benteng di Tangerang, namun karena stadion tersebut tidak layak untuk Liga Super 2008 maka Persita harus memainkan pertandingan 'kandang' di tempat lain seperti Stadion Si Jalak Harupat,Bandung. Ketika Persita promosi kembali ke Liga Super Indonesia 2013, Persita juga tidak bisa bermain laga kandang di Stadion Benteng melainkan di Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan, Jawa Barat

SEJARAH
Persita lahir di Kota Tangerang secara resmi pada tanggal 19 April 1940 dipelopori oleh Alm. M.E. Umran. Namun Persita berdiri secara resmi pada tanggal 15 September 1945. Persita diterima dan disahkan oleh PSSI 9 September 1953. Kostum kebanggaan Persita yang pertama pada zaman dulu adalah merah dengan celana putih dan kaos kaki putih. Pada masa kepemimpinan H. Urip Hermansyah, SH kostum ini digantikan dengan warna ungu. Setelah melalui musyawarah dengan pengurus, HUT "Pendekar Cisadane" diperingati setiap tanggal 9 September dengan tujuan mengingat kembali sejarah lahirnya Persita. Pada saat itu perwakilan dari Persita menyerahkan lambang bendera Persita.
SEJARAH STADION
Sebelum memiliki Stadion Benteng, lapangan yang dipergunakan oleh Persita adalah Lapangan LPK dan Lapangan Achmad Yani. Ketika perkembangan sepak bola Tangerang kian maju pesat, maka terlontar ide untuk pembangunan stadion yang representatif. Berdirilah stadion megah kebanggaan masyarakat Tangerang yakni dengan nama Stadion Benteng dan luas 44.000 meter persegi.


PRESTASI

Liga Indonesia

  • 1992/93: Peringkat ke-13 Divisi Utama (Degradasi ke Divisi 1)
  • 1993/94: Juara Divisi 1 (Promosi ke Divisi Utama)
  • 1994/95: Peringkat ke-8 Wilayah Barat (Divisi Utama)
  • 1995/96: Babak 12 Besar (Divisi Utama)
  • 1996/97: Peringkat ke-5 Wilayah Barat (Divisi Utama)
  • 1997/98: Kompetisi dihentikan
  • 1998/99: Degradasi ke Divisi I
  • 2000: Juara Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
  • 2001: Babak Delapan Besar (Divisi Utama)
  • 2002: Runner-up Liga Indonesia
  • 2002/3: Peringkat ke-5 (Indonesia Super League)
  • 2003: Peringkat ke-3 (Kejuaraan klub asean)
  • 2004/5: Peringkat ke-8 (Indonesia Super League)
  • 2005/6: Peringkat ke-8 Wilayah Barat (Divisi Utama)
  • 2006/7: Peringkat ke-10 Wilayah Barat (Divisi Utama)
  • 2007/8: Peringkat ke-9 (Promosi Ke ISL)
  • 2008/9: Peringkat ke-17 (Degradasi ke Divisi Utama)
  • 2009/10: Peringkat ke-5 (Divisi Utama)
  • 2010/11: Peringkat ke-4 (Divisi Utama)
  • 2011/12 : Runner - Up Divisi Utama (Promosi Ke ISL)
  • 2012 : Runner-Up Grup A Inter Island Cup 2012
  • 2012/13 : Indonesia Super League Peringkat ke-14
  • 2014 : Juara Ke-3 Grup Jawa 1 (Inter Island Cup 2014)
  • 2015 : Juara ke-3 Grup C Bali (Piala Presiden 2015)
Previous
Next Post »